Sabtu, 24 Oktober 2015

Warga Transmigrasi Mengadu ke Bupati


KabarIndonesia - Warga Transmigrasi mengadu ke Bupati - Bulan Terima Jadup Bulan Mei Sebanyak 90 Kepala Keluarga ( KK) warga Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri ( KTM) Mahalona, Kecamatan Towuti, kabupaten Luwu Timur sampai hari ini belum menerima Jaminan Hidup ( Jadup) dari Pemerintah. Padahal jaminan hidup tersebut sangat berguna bagi mereka untuk bertahan hidup sebagai Warga Transmigrasi yang baru dating dari pulau Jawa.

Kondisi ini terungkap ketika Bupati Luwu Timur, H.Andi Hatta Makarma,beserta rombongan melakukan inspeksi mendadak ke Lokasi Transmigrasi Mahalona, Minggu ( 18/5) kemarin. Di lapangan, Bupati Andi Hatta, langsung melakukan dialog dengan warga transmigran mengenai apa kesulitan dan kendala yang mereka hadapi selama berada di lokasi KTM Mahalona. Dalam dialog, secara jujur warga transmigrasi ini mengungkapkan bahwa dari 243 KK yang ada baru 153 KK yang menerima Jaminan Hidup (Jadup) untuk bulan Mei, sedangkan sisanya 90 KK belum menerima Jadup tersebut. Padahal mereak sangat butuh untuk bias bertahan hidup. “Terpaksa kami meminjam beras dari tetangga untuk bisa makan pak, karena jaminan yang kami tunggu belum juga turun untung saja tetangga kami berbaik hati kepada kami “ keluh seorang warga Transmigrasi.

Mendengar keluhan warga transmigrasi ini, Bupati menjadi gerah dan memerintahkan Kadis Nakertrans Luwu Timur untuk segerah berkoordinas eengan Pihka Dinas Transmigrasi Provinsi Sulsel yang menangani teknis penyaluran Jadup tersebut dan segera menyalurkan kepada warga yang belum menerima. Kadis tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Luwu Timur, Drs. Budiman, M.Pd yang dikorfirmasi memgenai keterlambatan Jadup ini mengakui bahwa tender mengenai aminan Hidup warga Transmigrasi ini sepenuhnya adalah wewenang Dinas Tramigrasi prov. Sulsel, oleh karena itu pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Transmigrasi provinsi Sulsel agar tender tersebut di percepat agar Jadup bias segera disalurkan. Sebaliknya warga meminta agar tender dilakukan di Luwu Timur agar semuanya jelas dan penyalurannya cepat dilakukan.

Selain masalah Jadup yang belum tersalur, Bupati dan rombongan juga menemukan pekerjaan bangunan yanghasilnya tidak memuaskan, demikian juga dengan jalan poros Mahalona yang mengalami kerusakan, Bupati memerintahkan dinas pekekrjaan Umum dan Bappeda untuk segera membenahi jalan ini, termasuk partipasi dari para pengusaha kayu yang ada di daerah itu. Ikut dalam rombongan Bupati Luwu Timur antara laian; Kadis PU ,Ir. Thoriq Husler, Bappeda, Dinas Tenaga Kerja dan Tramsigrasi, Muh. Rijal dan Kepala Bagian HUmas, Ir. Firnandus Ali. (yul)


Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

Potensi KTM Mahalona di Ekpose Kemenakertrans






Aug 28|13:30


Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mengelola Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Mahalona Kecamatan Towuti mendorong Direktorat Jenderal P2KTrans Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi memilih KTM Mahalona untuk dijadikan pembuatan profil paket informasi potensi lokasi Mahalona khususnya di Satuan pemukiman (SP) 4.

Demikian dikatakan Setya Purnami, Kasi Motivasi Direktorat Partisipasi Masyarakat Ditjen P2KTrans Kemenakertrans saat menyampaikan maksud kunjungannya dihadapan Wakil Bupati Lutim, HM Thoriq Husler di kantornya, Selasa (28/8).

Dikatakan Setya, pihaknya akan berada di Lutim khususnya di Mahalona selama dua hari dan meliput berbagai aktivitas kegiatan masyarakat mulai dari aktifitas usaha ekonomi, pembangunan infrastruktur, serta prasarana dan sarana permukiman.


Sementara itu, Wabup Husler ketika diwawancarai mengatakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mendorong terwujudnya KTM Mahalona diantaranya dengan mengintegrasikan program-program SKPD seperti pembangunan sekolah, puskesmas dan sarana pendukung lainnya.

Untuk aktifitas ekonomi masyarakat, lanjut Husler dilakukan dengan menggandeng para investor untuk ikut terlibat menanakan sahamnya di wilayah Mahalona.

“Tahun ini, kami telah menjalin mitra dengan pihak investor yakni PT Bumi Sawit Maju yang akan menanamkan invetasinya pada lahan seluas 12.000 ha di kawasan KTM Mahalona yang rencananya akan dijadikan program pengembangan perkebunan kelapa sawit” tandas Husler.

Husler juga berharap agar pihak Kemenakertrans dapat terus mendorong dan membantu pemerintah daerah mengembangkan kawasan KTM Mahalona. (hr/hms)
sumber http://www.luwutimurkab.go.id/

Kamis, 22 Oktober 2015

POTENSI PERKEBUNAN LUWU TIMUR

Perkebunan rakyat di Kabupaten Luwu Timur meliputi perkebunan kelapa, kelapa sawit, kopi, lada, dan kakao. Pada tahun 2010, produksi tanaman perkebunan rakyat terbanyak adalah kelapa sawit, yaitu sebesar 47.155,53 ton yang diperoleh dari lahan seluas 5.114 Ha, yang kedua adalah komoditas kakao, yakni sebesar 16.938,86 ton dari lahan seluas 37.315,05 Ha. Produksi kelapa sawit terbanyak berada di kecamatan Mangkutana yaitu sebesar 14.418 ton dengan luas lahan 1.291 Ha. Sedangkan produksi kakao terbesar berada di kecamatan Burau sebesar 3.646,50 ton dengan luas lahan 7.791,15 Ha.
Perkebunan besar di Kabupaten Luwu Timur adalah perkebunan kelapa sawit, dengan total produksi sebesar 68.567,66 ton dengan luas tanamnya sebesar 6.452 Ha di tahun 2010. Kecamatan yang paling besar memberikan kontribusiproduksi tanaman ini adalah kecamatan Burau sebanyak 20.964 ton dengan luas tanam sebesar 1.747 Ha.

Strategi dan Arah Kebijakan untuk Perkebunan

Pengembangan perkebunan lebih diarahkan pada pengembangan berbagai komoditas perkebunan unggulan, peningkatan nilai tambah dan pemanfaatan potensi hutan yang ramah lingkungan.
Strategi pengembangan perkebunan dan kehutanan sebagai berikut :
  1. Pengumpulan dokumen karakteristik lahan pada skala detail sehingga pemilihan komoditas yang akan dikembangkan sesuai dengan potensi lahan;
  2. Pengembangan berbagai komoditas perkebunan dan kehutanan yang memiliki keunggulan agronomis serta sesuai dengan kondisi wilayah;
  3. Peningkatan nilai tambah komoditas hasil-hasil perkebunan dan kehutanan melalui aktifitas pengolahan;
  4. Pengembangan kegiatan agrobisnis dan agroindustri khususnya untuk komoditas unggulan;
  5. Penguatan kelembagaan petani agar dapat berfungsi optimal bagi perbaikan kegiatan usaha tani dan peningkatan produksi;
  6. Peningkatan kemudahan bagi petani dalam memperoleh saprodi ( sarana produksi);
  7. Pengendalian aktifitas pengelolaan dan pemanfaatan hutan demi menjaga ekosistem dan kelestarian hutan;
  8. Menjaga, melindungi dan mempertahankan keanekaragaman hayati.

perkebunan1Strategi dan Arah Kebijakan untuk Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura lebih diarahkan pada pengembangan berbagai komoditas unggulan, peningkatan nilai tambah, produktifitas lahan dan pemanfaatan potensi lahan secara optimal.
Strategi pengembangan tanaman pangan dan hortikultura sebagai berikut :
  1. Penguatan kelembagaan petani agar dapat berfungsi optimal bagi perbaikan kegiatan usaha tani dan peningkatan produksi;
  2. Peningkatan kemudahan bagi petani dalam memperoleh saprodi (sarana produksi);
  3. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman hortikultura;
  4. Peningkatan produktivitas lahan melalui pemanfaatan teknologi tepat guna;
  5. Peningkatan sarana dan prasarana irigasi;
  6. Pemanfaatan kelembagaan penyuluhan dan ketahanan pangan.
perkebunan2
Peluang Investasi
  • Pengembangan teknologi budidaya Kakao, Kopi, Cengkeh dan Lada
  • Pengembangan teknologi untuk tanaman Kakao, Kopi, Cengkeh, Minyak Kelapa dan Lada Industri
  • Pengepakan (packing) atau pengawetan / proses bahan jadi atau setengah jadi komoditas Kakao dan Kopi.

Agrowisata Pepper Land Project

Perkebunan ini berdiri di atas ketinggian 950 – 1250 M dari atas permukaan laut dan tentu saja menawarkan sebuah hamparan hijau kebun merica atau lada dengan suasana sejuk dan damai. Selain sebagai pusat perkebunan merica atau lada, agrowisata pepper land project ini juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas pendukung sebagai sarana rekreasi keluarga.


Terlebih lagi pemandangan bukit-bukit hijau di sekeliling perkebunan merica atau lada, semakin menambah keagungan keindahan alamnya.
     
Rugi rasanya jika Anda tidak mengabadikan kunjungan ke tempat wisata ini. Ya, keindahan di area perkebunan merica atau lada Pepper Land Project memang menggoda siapapun untuk mengambil gambar dan mengabadikan kunjungannya. Tak mengherankan jika area perkebunan ini sering dijadikan sebagai tempat pengambilan foto-foto seni



.

Jumat, 07 Maret 2014

laporan pertemuan 1 perancangan web

pada pertemuan pertama ini saya mendapatkan beberapa pengetahuan penting tentang perancanaan web, walaupun tidak semua materi yang diberikan sepenuhnya saya ingat.
    berikut ini materi yang saya dapatkan pada pertemuan ini
      1. struktur basis dari HTML
      2.susunan utama dari HTML

Struktur basis dariHTML
      Pengertian HTML
HTML (HyperText Mark up Language) merupakan suatu metoda untuk mengimplementasikan konsep hypertext dalam suatu naskah atau dokumen. HTML sendiri bukan tergolong pada suatu bahasa pemrograman karena sifatnya yang hanya memberikan tanda (marking up) pada suatu naskah teks dan bukan sebagai program.

Berdasarkan kata-kata penyusunnya HTML dapat diartikan lebih dalam lagi menjadi :

Hypertext
Link hypertext adalah kata atau frase yang dapat menunjukkan hubungan suatu naskah dokumen dengan naskah-naskah lainnya. Jika kita klik pada kata atau frase untuk mengikuti link ini maka web browser akan memindahkan tampilan pada bagian lain dari naskah atau dokumen yang kita tuju.

Markup
Pada pengertiannya di sini markup menunjukkan bahwa pada file HTML berisi suatu intruksi tertentu yang dapat memberikan suatu format pada dokumen yang akan ditampilkan pada World Wide Web.


Susunan utama dari HTML
            Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. Ciri utama dokumen HTML adalah adanya tag dan elemen. Elemen dalam dokumen HTML dikategorikan menjadi dua yaitu :

• Elemen <HEAD> yang berfungsi memberikan informasi tentang dokumen tersebut.
• Elemen <BODY> yang menentukan bagaimana isi suatu dokumen ditampilkan oleh browser, seperti 
   Paragraf, List (daftar), tabel dan lain-lain.

Sedangkan Tag dinyatakan dengan tanda lebih kecil “ < “ ( tag awal ) dan tanda lebih besar “ > “
(tag akhir). Dalam penggunaannya sebagian besar kode HTML tersebut harus terletak di antara tag kontainer. Yaitu diawali dengan <namatag> dan diakhiri dengan </namatag> (terdapat tanda "/").
Dokumen HTML mempunyai tiga buah tag utama yang membentuk struktur dari dokumen HTML yaitu HTML,HEAD dan BODY.

 • Tag HTML berfungsi untuk menyatakan suatu dokumen HTML,
 • Tag HEAD berfungsi untuk memberikan informasi tentang dokumen HTML dan
 • Tag BODY berfungsi untuk menyimpan informasi atau data yang akan ditampilkan dalam dokumen 

demikian yang saya dapatkan dari pertemuan pertama ini mudah-mudahan mendapat manfaat bagi saya dan orang banyak. 

Rabu, 26 Februari 2014

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

 

 

SEJARAH BERDIRINYA Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta (selanjutnya disebut STMIK AMIKOM YOGYAKARTA) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang berkedudukan di Provinsi DIY Kabupaten Sleman di bawah naungan Yayasan AMIKOM Yogyakarta.
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA adalah sebuah perguruan tinggi hasil pengembangan dari Akademi Manajemen Informatika dan Komputer "AMIKOM YOGYAKARTA". AMIKOM Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan tinggi yang didirikan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 084/D/O/1994 tentang Pemberian Status Terdaftar kepada Jurusan / Program Studi untuk Jenjang Program Studi D-III pada AMIKOM Yogyakarta di DIY dan bernaung di bawah Yayasan "AMIKOM YOGYAKARTA”.
AMIKOM Yogyakarta memiliki Program Studi Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Program studi ini masing-masing dikelola oleh seorang Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan yang didukung oleh Perangkat Dosen, dan Staff Administrasi.
Secara keseluruhan lembaga akademik saat itu dipimpin oleh seorang Direktur dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur, Pelaksana Akademik, Unsur Pelaksana Administratatif, Unit Pelaksanaan Teknis, Unsur Penelitian dan Pengembangan dan beberapa unsur pendukung lainnya.
Pada tahun 2002, program D-3 Manajemen Informatika telah di Akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dengan SK BAN PT Nomor: 010/BAN-PT/Ak-I/Dpl-III/VIII/2002 dan mendapatkan akreditasi A.
Seiring dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli yang memahami dan terampil di bidang tersebut, maka AMIKOM menambah program S-1, dan berubah menjadi STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia tanggal 24 April 2002, Nomor. 75/D/O/2002 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Program-Program Studi dan Pendirian Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM Yogyakarta di DIY (Perubahan bentuk dari AMIKOM) yang diselenggarakan oleh Yayasan AMIKOM Yogyakarta di DIY.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA diberi ijin untuk menyelenggarakan program studi:
  1. Teknik Informatika untuk jenjang Program Sarjana (S1)
  2. Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1)
  3. Manajemen Informatika untuk jenjang Program Diploma - III (D-3)
  4. Teknik Informatika untuk jenjang Program Diploma-III (D-3)
Penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi untuk jenjang Program Sarjana (S1) secara khusus didukung oleh Departemen Pendidikan Nasional, dengan surat Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Nomor: 2704/D/T/2004 perihal Perpanjangan Ijin Penyelenggaraan Program Studi pada STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Badan Hukum:Yayasan AMIKOM Yogyakarta
Berdiri:11 Oktober 1994
Akte Pendirian :17 April 2008
Alamat :Jalan Ring Road Utara Condong Catur Depok-Sleman
Telpon:0274 - 884201 - 204
Faksimili:0274 - 884208
Website:http://www.amikom.ac.id
Email:amikom@amikom.ac.id

Pengurus :
Ketua:DRS. KALIS PURWANTO, M.M.
Sekretaris:SIWININGTYAS AGUSTIN
Bendahara:DRS. AUDITH M.TURMUDHI, M.M.
Rektor/Ketua/Direktur:PROF. Dr. MOHAMMAD SUYANTO, MM.
Pembantu/Wakil I:IR. RUM MUHAMAD ANDRI K RASYID, M.KOM.
Pembantu/Wakil II:RAHMA WIDYAWATI, SE., M.M.
Pembantu/Wakil III:DRS. MUHAMMAD IDRIS P, M.M.

Merintis Usaha budidaya Merica (Lada) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.



I. PENDAHULUAN
Tanaman lada termasuk tanaman rempah yang banyak dikembangkan di Indonesia. Tanaman ini mulai di lirik para petani di indonesia sebab mempunyai harga jual yang tinggi, tidak mudah busuk dan menjadi barang expor ke luar negri yang menghasilkan defisa bagi negara ini


II. SYARAT PERTUMBUHAN
2.1. Iklim
  • Curah hujan 2.000-3.000 mm/th.
  • Cukup sinar matahari (10 jam sehari).
  • Suhu udara 200C - 34 0C.
  • Kelembaban udara 50% - 100% lengas nisbi dan optimal antara 60% - 80% RH.
  • Terlindung dari tiupan angin yang terlalu kencang.

2.2. Media Tanam

  • Subur dan kaya bahan organik
  • Tidak tergenang atau terlalu kering
  • pH tanah 5,5-7,0
  • Warna tanah merah sampai merah kuning seperti Podsolik, Lateritic, Latosol dan Utisol.
  • Kandungan humus tanah sedalam 1-2,5 m.
  • Kelerengan/kemiringan lahan maksimal ± 300.
  • Ketinggian tempat 300-1.100 m dpl.

III. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
3.1. Pembibitan

  • Terjamin kemurnian jenis bibitnya
  • Berasal dari pohon induk yang sehat
  • Bebas dari hama dan penyakit
  • Berasal dari kebun induk produksi yang sudah berumur 10 bulan-3 tahun (Kebutuhan bibit ± 2.000 bibit tanaman perhektar)

3.2. Pengolahan Media Tanam
a. Cangkul 1, pembalikan tanah sedalam 20-30 cm.
b. Taburkan kapur pertanian dan diamkan 3-4 minggu.

Dosis kapur pertanian :

  • Pasir dan Lempung berpasir: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
  • Lempung: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 1,7 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 0,9 ton/ha.
  • Lempung Berdebu: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 2,6 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 3,2 ton/ha.
  • Lempung Liat: pH Tanah 3,5 ke 4,5 = 0,6 ton/ha; pH Tanah 4,5 ke 5,5 = 3,4 ton/ha; pH Tanah ke 6,5 = 4,2 ton/ha.
  • Cangkul 2, haluskan dan ratakan tanah

3.3. Teknik Penanaman

  • Sistem penanaman adalah monokultur (jarak tanam 2m x 2m). Tetapi juga bisa ditanam dengan tanaman lain.
  • Lubang tanam dibuat limas ukuran atas 40 cm x 35 cm, bawah 40 cm x 15 cm dan kedalaman 50 cm.
  • Biarkan lubang tanam 10-15 hari barulah bibit ditanam.
  • Waktu penanaman sebaiknya musim penghujan atau peralihan dari musim kemarau kemusim hujan, pukul 6.30 pagi atau 16.30-18.00 sore.
  • Cara penanaman : menghadapkan bagian yang ditumbuhi akar lekat kebawah, sedangkan bagian belakang (yang tidak ditumbuhi akar lekat) menghadap keatas.
  • Taburkan pupuk kandang 0,75-100 gram/tanaman yang sudah dicampur NATURAL GLIO.
  • Tutup lubang tanam dengan tanah galian bagian atas yang sudah dicampur pupuk dasar : NPK 20 gram/tanaman. Untuk tanah kurang subur ditambahkan 10 gram urea, 7 gram SP 36 dan 5 gram KCl per tanaman. Segera setelah ditutup, disiram SUPERNASA :
  1. Alternatif 1 : 0,5 sendok makan/ 5 lt air per tanaman.
  2. Alternatif 2 : 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 20 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
  • Pemberian SUPERNASA selanjutnya dapat diberikan setiap 3 - 4 bulan sekali.

3.4. Pemeliharaan Tanaman
3.4.1. Pengikatan Sulur Panjat
Panjatkan pada tiang panjat menggunakan tali. Ikatkan dengan dipilin dan dilipat hingga mudah lepas bila sulur tumbuh besar dan akar lekatnya sudah melekat pada tiang panjat.

3.4.2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan setiap 2-3 bulan sekali. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

3.4.4. Perempalan
Perempalan atau pemangkasan dilakukan pada:
Batang, dahan, ranting yang tidak produktif, atau terserang hama dan penyakit.
Pucuk/batang, karena tidak memiliki dahan yang produktif
Batang yang sudah tua agar meremajakan tanaman menjadi muda kembali.


3.4.5. Pemupukan Susulan
Penyemprotan POC NASA (4-5 tutup) atau POC NASA (3- 4 tutup) + HORMONIK (1 tutup) per tangki setiap 3 - 4 minggu sekali.
Pupuk makro diberikan sebagai berikut :

Umur
(bln)
Pupuk makro (gram/pohon)
Urea
SP 36
KCl
3-4
35
15
20
4-5
35
20
25
5-6
35
25
30
6-17
35
30
35

3.4.6. Pengairan dan Penyiraman
Pada musim kemarau penyiraman sehari sekali di sore hari. Pada musim hujan tidak boleh tergenang.

3.4.7. Pemberian Mulsa
Usia 3-5 bulan, beri mulsa alami berupa dedaunan tanaman tahunan ataupun alang-alang.

3.4.8. Penggunaan Tajar ( Ajir)
Sebaiknya gunakan tajar mati dari bahan kayu. Pangkal tajar diruncingkan, bagian ujung dibuat cabang untuk menempatkan batang lada yang panjangnya telah melebihi tinggi tajar. Panjang tajar 2,5-3 m..

3.5. Hama dan Penyakit
3.5.1. Hama

a. Hama Penggerek Batang (Laphobaris Piperis)
Ciri: berwarna hitam, ukuran 3-5 mm. Serangga dewasa lebih suka menyerang bunga, pucuk daun dan cabang-cabang muda. Akibat lain bila Nimfanya (serangga muda) berupa ulat akan menggerek batang dan cabang tanaman. Pengendalian: memotong cabang batang; penyemprotan PESTONA.

b. Hama bunga
Ciri: Serangga dewasa berwarna hitam, sayap seperti jala, terdapat tonjolan pada punggungnya, ukuran panjang tubuh 4,5 mm dan lebar 3 mm. Gejala: serangga dewasa/nimfanya menyerang bunga berakibat bunga rusak dan menimbulkan kegagalan pembuahan, siklus hidupnya sekitar 1 bulan. Pengendalian: penyemprotan PESTONA, serta dapat juga dilakukan pemotongan pada tandan bunga.

c. Hama buah
Ciri: serangga berwarna hijau kecoklatan, nimfanya tidak bersayap, berwarna bening dan empat kali ganti kulit. Serangga dewasa atau nimfanya menyerang buah sehingga isi buah kosong. Telurnya biasa diletakkan pada permukaan daun atau pada tandan buah, siklus hidupnya sekitar 6 bulan. Pengendalian: musnahkan telur dipermukaan daun, cabang, dan yang ada pada tandan buah. Gunakan PESTONA.

3.5.2. Penyakit
a. Penyakit busuk pangkal batang (BPP)
Penyebab: jamur Phytopthora Palmivora Var Piperis. Gejala: awal serangan sulit diketahui. Bagian yang mulai terserang pada pangkal batang memperlihatkan garis-garis coklat kehitaman dibawah kulit batang. Daun berubah warna menjadi layu (berwarna kuning). Pencegahan : penanaman jenis lada tahan penyakit BPB. Pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.

b. Penyakit kuning
Penyebab: tidak terpenuhinya berbagai persyaratan agronomis serta serangan cacing halus (Nematoda) Radhophalus similis yang mungkin berasosiasi dengan nematoda lain seperti Heterodera SP, M incognita dan Rotylenchus Similis. Gejala: menyerang akar tanaman lada, ditandai menguningnya daun lada, akar rambut mati, membusuk dan berwarna hitam. Cepat lambatnya gejala daun menguning tergantung berat ringannya infeksi dan kesuburan tanaman. Pengendalian: Pemberian pupuk kandang, pengapuran, pemupukan tepat dan seimbang, pemberian Natural Glio sebelum dan sesudah tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

3.6. Panen
3.6.1. Ciri dan Umur Panen
Panen pertama umur tiga tahun atau kurang. Ciri-ciri: tangkainya berubah agak kuning dan sudah ada buah yang masak (berwarna kuning atau merah).
3.6.2. Cara Panen
Pemetikan dari buah bagian bawah hingga buah bagian atas, dengan mematahkan persendian tangkai buah yang ada diketiak dahan.
3.6.3. Periode Panen
Periode panen sesuai iklim setempat, jenis lada yang ditanam dan intensitas pemeliharaan.

 

© 2013 PEPPERLAND PROJECT™ || Sharing. All rights resevered. Designed by Templateism Share by syindjia

Back To Top